Benarkah Lele Mengandung 3.000 Sel Kanker, Hoax atau Fakta?
Ikan lele merupakan ikan yang cukup populer di Indonesia. Tetapi belakangan ini banyak tersebar kabar bahwa mengonsumsi ikan lele berbahaya bagi tubuh. Lalu benarkah demikian?
Banyak beredar berita di jejaring sosial menyebutkan bahwa ikan lele adalah ikan yang paling jorok. Ada sebuah artikel yang berjudul "Dalam sesuap daging lele, terkandung 3.000 sel kanker,". Judul artikel tersebut membuat topik perbincangan hangat di media sosial. Adanya kabar tersebut membuat resah pembudidaya ikan lele, sebab bisa mengancam kelangsungan usaha mereka.
Artikel yang diposting pada 29 juli 2015 tersebut menjelaskan tentang pengakuan dari seorang peternak lele yang berasal dari Tiongkok bernama Zhang Ri-hong, Ia adalah pemasok ikan lele ke pasar dan rumah makan di pinggiran jalan di Provinsi Hainan. Pihak media lalu menelusuri tentang ikan lele tersebut dan mencoba mengamati tujuh sempel kolam produsen lele. Ketujuh kolam tersebut dikelilingi kandang ayam dan babi, sedangkan pada tengah-tengah tambak tersebut banyak tumpukan sampah.
Sebagaimana yang dilansir dari kompas.com (28/10/2015),"Artikel tersebut adalah sebuah kampanye hitam untuk menjatuhkan penjualan pasar lele yang prospek pasarnya terus mengalami peningkatan," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur.
Pada dasarnya lele yang berbahaya dimakan yaitu lele yang hidup di lingkunagn kotor. Lele yang hidup dilingkungan kotor berpotensi terpapar oleh senyawa kimia yang sangat berbahaya seperti logam dan zat yang bisa tercemar lewat polutan air. Senyawa kimia yang paling berbahaya yang kemungkinan bisa dikonsumsi lele adalah merkuri. Merkuri sendiri adalah senyawa kimia organik yang sangat beracun dan bisa merusak sistem saraf manusia bila dikonsumsi.
Namun Anda jangan khawatir mengenai isu yang tersebar yang katanya lele mengandung sel kanker. Di Indonesia, umumnya lele yang dipasarkan bukan yang berasal dari alam liar, melainkan lele yang dibudidayaan di kolam-kolam yang sudah dirawat dan terhindar dari pencemaran. Maknanan untuk lele juga berasal dari pakan non limbah, jadi tidak terpapar senyawa kimia berbahaya.
Menurut yang dilansir dari detik.com (23/10/2015), "Saat ini belum ada penelitian yang menyatakan jika mengonsumsi lele bisa memicu kanker," tegas dr Dradjat R Suardi, SpB(K)Onk, ahli kanker dari Perhimpunan Onkologi Indonesia.
Dikutip dari alodokter.com, Tiap 100 gram ikan lele mengandung energi sebanyak 229 kilokalori. Protein lele dengan porsi tersebut sekitar 18 gram, karbohidrat sebanyak 8 gram, serat0,7 gram dan lemak sebanyak 13 gram. Dalam ikan lele juga terkandung berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin A, C, D, B kompleks, kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, dan zinc.
Bagi Anda yang kemarin percaya dengan berita tersebut, mulai sekarang sudah tau kan. Banyak sekali kandungan yang bermanfaat dalam ikan lele. Mulai sekarang jangan ragu konsumsi ikan lele ya.
Sumber : kompas
0 komentar: