Alvaro Theiss, seorang pria asal Brasilia meyakini dirinya adalah Yesus Kristus yang dilahirkan kembali. Saat tengah berpuasa di tahun 1979, ia mengaku dirinya menerima wahyu ilahi berupa suara di kepalanya. Setelah itu, nama Alvaro Theiss dilepaskan secara permanen. Ia lantas menamai dirinya sendiri sebagai �INRI Cristo�, yang menurutnya merupakan sebuah penghormatan untuk tulisan �Iesus Nazarenus Rex Iudaeorum� (terjemahan bebas: Yesus dari Nazaret, Raja orang Yahudi). Tulisan INRI sendiri diberikan oleh Pontius Pilatus selaku penguasa Provinsi Iudea Kekaisaran Romawi dan tertera di kayu salib Yesus.
Seperti dikutip dari laporan NationalGeographic.co.id, Kamis (20/7/2017), saat ini INRI menjaring murid-muridnya yang kebanyakan wanita. Mereka mendorong Mesias mereka berkeliling kawasan sekitar Bras�lia, Brasil, dengan singgasana dorong. Selusin murid�tiga laki-laki dan sembilan perempuan, diketahui tinggal penuh waktu dengan selibat berusia 69 tahun tersebut. Mereka tinggal di kompleks berdinding yang dilindungi kawat berduri dan pagar listrik dalam sebuah kota yang INRI namai �Yerusalem Baru�.
Kepada fotografer Jonas Bendiksen, INRI memaparkan kisah hidup dan ajarannya. Bendiksen mengunjungi kompleks tempat gereja INRI berada. Gereja tersebut diberi nama Supreme Universal Order of the Holy Trinity. Kisah INRI ini lantas dipublikasikan dalam majalah National Geographic edisi Agustus, bersama profil keempat orang lain yang juga mengklaim dirinya sebagai Mesias.
Keduabelas murid INRI kerap mengenakan pakaian biru langit. Dia memberi nama baru bagi mereka semua, yang selalu dimulai dengan huruf A. Alara, yang merupakan murid termuda dari mereka dibawa ke Yerusalem Baru oleh orangtuanya saat masih anak-anak. Dua puluh lima tahun kemudian, Alara diangkat menjadi asisten INRI. Ia diberi tugas untuk memilah-milah pakaian INRI dan menghidupkan iPadnya.
Kepada Bendiksen, INRI mengklaim ia telah memilih selibat (tidak menikah dan hidup membujang) sejak menerima wahyu pertamanya di tahun 1979. Ia lantas menyalurkan energi seksual yang tak terpakai itu untuk melakukan komunikasi internal dengan Tuhan. Dia juga mengklaim bahwa semua orang yang tinggal di Yerusalem Baru juga memilih hidup selibat.
Menjaring Murid di Internet
Demi memperkuat kontinyuitasnya dengan Yesus Kristus dari Nazaret, INRI kerap mengisahkan kepada publik kenangannya tentang kehidupan awalnya 2.000 tahun silam. Tetapi banyak hal yang berubah sejak zaman Injil. Ia jadi lebih mencintai teknologi dan menafsirkan ulang ayat-ayat terakhir Alkitab sehubungan dengan penemuan modern.
Sebagai contoh, dalam kitab Wahyu pasal 1 ayat 7, Yesus dijanjikan akan �datang dengan awan�, dan Theiss mengartikan ayat tersebut bahwa dirinya bebas berkelana ke seluruh dunia dengan pesawat terbang. Ayat itu melanjutkan bahwa �setiap mata akan melihat� Mesias yang akan datang. INRI lantas mengartikan ini sebagai mandat untuk menyebarkan pesannya di televisi dan internet.
Untuk menggenapi hal tersebut, ia pun secara rutin berkhotbah di YouTube dan Facebook Live. Sampai berita ini dimuat, Theiss alias INRI ini telah memiliki lebih dari 330.000 pengikut. Murid-muridnyalah yang menyunting video-video tersebut di kompleks di Yerusalem Baru.
Pro Kontra Netizen
Menjadi seorang Mesias di era media sosial dewasa ini tentu mengundang lebih banyak kritik, ulasan dan komentar-komentar anonim dibandingkan yang pernah diterima oleh Yesus asli. Apalagi mengingat klaim dirinya yang kontroversial ini.
Contohnya terkait status INRI di Facebook yang diklaim sebagai �tokoh masyarakat�, yang berarti publik bisa dengan leluasa memberinya ulasan. Ini sama halnya seperti sebuah restauran atau profesi musisi, misalnya.
Secara keseluruhan, orang-orang memberinya 3,3 dari 5 bintang. Orang yang memberi bintang lima tampaknya menikmati pesan dan karisma yang INRI antarkan.
Ada juga orang yang hanya memberinya peringkat satu bintang, INRI juga sering kali dituduh sebagai nabi palsu seperti yang diperingatkan dalam Kitab Perjanjian Baru.
Seorang wanita pada Januari 2017 lalu contohnya, yang dengan tegas mengecam INRI dan mengatakan, �Hapus halaman ini dan bertobatlah!�
Halaman Facebook INRI Cristo dapat dikunjungi di tautan ini.
Sumber : suratkabar.id
0 komentar: