"Semua possibility itu kan ada saja, tapi sampai saat ini masih kita pertimbangkan ya. Masih belum ke arah sana," kata Paloh, usai Milad MUI, di Balai Sarbini, Rabu (26/7/2017).
Namun dia mengaku belum dapat berkomentar banyak. "Saat ini belum bisa saya komentarin lebih jauh ya," imbuhnya sambil masuk ke mobilnya.
Sebelumnya, anggota anggota dewan pakar NasDem Teuku Taufiqulhadi memastikan partainya akan mencari strategi untuk memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2019. NasDem pun mulai melirik-lirik calon wakil presiden pendamping Jokowi untuk pilpres mendatang.
NasDem meyakini Wapres Jusuf Kalla tak akan bersedia maju lagi dalam pilpres mendatang sehingga mulai mewacanakan kandidat alternatif.
"Yang kami duga Pak JK tidak bersedia lagi ikut untuk periode mendatang. Kami sedang memikirkan pendamping yang kuat seperti Pak JK," kata Taufiqulhadi.
Lalu, siapa kandidat yang dianggap layak menjadi pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019 di mata NasDem? Yang dipandang mulai muncul dan mumpuni adalah Panglima TNI Gatot Nurmantyo, yang akan pensiun pada Maret 2018.
"Sejauh ini, di mata kami, yang cukup baik adalah Pak Gatot Nurmantyo, yang menjabat sebagai Panglima TNI sekarang," ucapnya. (detik.co)
0 komentar: